Jakarta—BUMN perkapalan PT PAL Indonesia (Persero) sedang ramai menjadi perbincangan dunia kemaritiman. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan perusahaan tersebut dalam menyelesaikan pembangunan Kapal Selam Alugoro yang Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
Alugoro adalah Kapal Selam pertama karya anak bangsa dan kapal ketiga dari kontrak pengadaan Kapal Selam Batch 1 yang dibangun secara joint section di PAL Indonesia dan mendapatkan predikat zero defect pengelasan alias tanpa cacat.
Dengan keberhasilan tersebut, Indonesia tercatat sebagai satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam. Berikut adalah profil singkat PT PAL (Persero) yang namanya tengah naik daun tersebut.
Pendirian PT PAL Indonesia (Persero) bermula dari sebuah galangan kapal yang bernama MARINE ESTABLISHMENT (ME) dan diresmikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1939. Pada masa pendudukan Jepang, perusahaan ini beralih nama menjadi Kaigun SE 2124.
Setelah kemerdekaan, Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini dan mengubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL). Kemudian pada tanggal 15 April 1980, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1980, status perusahaan PT PAL Indonesia (Persero) berubah dari Perusahaan Umum menjadi Perseroan Terbatas.
Peran PT PAL Indonesia (Persero) semakin kuat setelah dikeluarkannya UU No. 16 Tahun 2012 tentang industri pertahanan di mana BUMN strategis diberi ruang yang lebih luas. Berdasarkan UU tersebut PT PAL Indonesia (Persero) secara profesional mengemban amanah sekaligus kewajiban untuk berperan aktif dalam mendukung pemenuhan kebutuhan alutista matra laut dan berperan sebagai pemandu utama (lead integrator) matra laut.
Saat ini kemampuan dan kualitas rancang bangun dari PT PAL Indonesia (Persero) telah diakui pasar internasional. Kapal-kapal produksi PT PAL Indonesia (Persero) telah melayari perairan internasional di seluruh dunia. Sebagai perusahaan galangan kapal dengan pengalaman lebih dari tiga dasawarsa, PT PAL Indonesia (Persero) bersama karyawan sejumlah 1.300 personil, telah menguasai pembangunan beragam produk-produk berkualitas.
PT PAL Indonesia (Persero) telah menguasai teknologi produksi yang canggih, hingga mampu dan berpengalaman memproduksi kapal Bulk Carrier (Bulker) sampai dengan bobot 50.000 DWT, kapal kontainer sampai dengan 1.600 TEUS, kapal tanker sampai dengan 30,000 DWT, kapal AHTS sampai dengan 5.400 BHP, Kapal Ikan Tuna Long Line 60 GT, kapal penumpang sampai dengan 500 PAX. Sementara itu produk yang telah dikembangkan antara lain kapal kontainer sampai dengan 2.600 TEUS, serta kapal Chemical Tanker sampai dengan 24,000 LTDW.
Saat ini PT PAL Indonesia (Persero) tengah mengembangkan produk-produk yang akan dipasarkan di dalam negeri maupun luar negeri, terutama untuk memenuhi kebutuhan kapal perang dan kapal negara sesuai pesanan antara lain dari Kementerian Pertahanan, Kepolisian Rl, Kementerian Kelautan & Perikanan, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan/Direktorat Jenderal Bea & Cukai serta Otonomi Daerah maupun swasta, serta pesanan luar negeri.
Produk yang telah dikuasai antara lain Kapal Landing Platform Dock 125 meter, kapal Cepat Rudal klas 60 meter, kapal Patroli Cepat Lambung Baja klas 57 meter, kapal Peneliti 1200 GT, kapal Patroli Cepat/ Kapal Khusus Lambung Aluminium klas sampai dengan 38 meter, kapal Tugboat dan Anchor Handling Tug/Supply sampai dengan klas 6.000 BHP, kapal Ikan sampai dengan 60 GRT dan kapal Ferry dan Penumpang sampai dengan 500 pax.