JAKARTA-Ikatan Perusahaan Industri Galangan Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pertama setelah terpilihnya Anita Puji Utami sebagai Ketua Umum periode 2022-2026 dalam Rapat Umum Anggota pada 16 Juni lalu.
Rakernas digelar di Hotel Aruna Senggigi, Lombok, pada 8-9 Desember 2022, dibuka oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah yang diwakili oleh Asisten III Gubernur H. Wirawan Ahmad.
Melalui Rakernas, Iperindo akan melakukan identifikasi dan inventarisasi berbagai peluang serta tantangan yang dihadapi industri perkapalan di dalam negeri.
Ketua Umum Iperindo, Anita Puji Utami mengatakan saat ini industri perkapalan di dalam negeri masih menghadapi banyak tantangan, seperti ketergantungan impor, regulasi, masalah pembiayaan, perpajakan, kualitas SDM, dan teknologi.
Biaya bahan baku, komponen dan BBM melonjak hingga 60 persen sejak tahun 2020, sementara dampak pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir sehingga menghambat perkembangan industri perkapalan. Dia juga mengingatkan galangan agar bersiap menghadapi kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) pada tahun depan.
Karena itu, dia berharap pemerintah membantu menggeliatkan kembali industri perkapalan dengan mendorong pembangunan kapal khususnya dari anggaran pemerintah, serta memberikan insentif kepada perusahaan pelayaran agar tertarik membangun kapal di dalam negeri.
Anita menegaskan kemampuan industri galangan nasional tidak perlu diragukan lagi. Industri ini sudah mampu merancang dan membangun kapal-kapal berbagai tipe dan berteknologi tinggi.
Kemampuan tersebut akan terus ditingkatkan, termasuk kualitas sumber daya manusia. Iperindo melakukan berbagai pelatihan dan sertifikasi untuk pengembangan SDM melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, antara lain dengan JICA dan BKI.
“Kami secara rutin menggelar webinar dalam rangka meningkatkan kompetensi dan keterampilan SDM di bidang perkapalan. Selain itu, Iperindo mendorong anggotanya meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),” ucapnya.
Untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada, Iperindo terus melakukan komunikasi dan koordinasi, baik antar anggota maupun stakeholder terkait.
Sejak kepengurusan baru terbentuk, pihaknya telah melakukan audiensi dengan sejumlah stakeholder, antara lain Menteri Perindustrian, Menteri Tenaga Kerja, Kejaksaan Agung, INSA, Gapasdap dan lainnya.
“Kita menyadari, industri perkapalan membutuhkan sinergi yang kuat karena industri ini tidak bisa berdiri sendiri tetapi melibatkan banyak sektor lain. Permasalahan yang dihadapi cukup kompleks sehingga tidak bisa diselesaikan secara parsial,” lanjut Anita.
Oleh karena itu dia mengajak semua pemangku kepentingan harus saling mendukung agar industri galangan kapal nasional mampu menghasilkan produk berkualitas dan berdaya saing tinggi.
“Kami mengharapkan pemerintah dapat segera menggulirkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada galangan kapal di dalam negeri supaya industri ini bisa menggeliat kembali dan menggerakkan ekonomi nasional,” ungkapnya.