LOMBOK-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menawarkan kepada Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) untuk berinvestasi membangun galangan kapal di kawasan Global Hub Bandar Kayangan Internasional di Kabupaten Lombok Utara.
Tawaran tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah saat kunjungan bersama rombongan Iperindo ke perusahaan galangan kapal PT Dukuh Raya Dockyard, Lembar, Lombok Barat, Sabtu (10/12).
Kunjungan pengurus IPERINDO dipimpin langsung oleh Ketua Umum Anita Puji Utami. Kunjungan ini sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Rakernas IPERINDO tahun 2022. “Global Hub memang belum jalan, tetapi Iperindo pasti sudah tahu juga ada Global Hub. Nanti kalau sudah berjalan akan lebih besar lagi galangan kapalnya mengikuti kemajuan yang ada,” kata Wagub seperti ditulis www.jppn.com.
Wagub Rohmi yang akrab disapa dengan Umi Rohmi itu menjelaskan Provinsi NTB memiliki potensi untuk memajukan perekonomian daerah yang diikuti dengan perkembangan berbagai industri, salah satunya industri galangan kapal.
Sebab, dengan semakin banyak orang yang datang ke NTB, konektivitas juga akan semakin padat sehingga pemeliharaan dalam hal ini pemeliharaan kapal perlu dibangun lebih banyak lagi. “Yang penting sekarang adalah semua warga NTB aman dan welcome dengan semua investasi. Contoh PT Dukuh Raya, tidak perlu bangun tembok tinggi, tapi bagaimana merangkul warga lokal dan ikut mensejahterakan mereka,” ucap Umi Rohmi.
Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Mohammad Faozal mengatakan Pelabuhan Carik yang berada dalam kawasan Global Hub Bandar Kayangan Internasional akan berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi NTB mulai 2024.
Terdapat lahan seluas 30 hektare yang menjadi aset untuk dimanfaatkan. “Pelabuhan Carik itu sudah menjadi hak kelola provinsi, P3D sudah selesai. Begitu juga dengan Pelabuhan Bangsal, dan Gili Trawangan,” katanya.
Ketua Dewan Pembina Iperindo Bambang Haryo mengatakan sebagian besar wilayah NTB adalah kelautan dan kepulauan, di mana tentu dibutuhkan kapal-kapal yang tidak hanya sebagai transportasi pariwisata dan sebagainya, tetapi juga untuk perikanan.
Pengusaha asal Jawa Timur itu juga melihat NTB bisa dikembangkan sebagai daerah industri maritim karena memiliki potensi yang sangat strategis, yakni berada di jalur strategis yakni Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), terutama pada ALKI II.
Jalur tersebut merupakan jalur pelayaran internasional yang banyak dilintasi kapal asing, mulai dari Selat Makassar, Laut Sulawesi, hingga Selat Lombok. “Jadi kapal-kapal yang melintas di jalur pelayaran itu bisa singgah di NTB, jika sudah waktunya untuk pemeliharaan,” ujar Bambang yang juga pemilik Hotel Aruna Senggigi Lombok.